Vote Buying (Pembelian Suara) Dalam Politik Pemilihan Kepala Desa

Penulis

  • Kisno Hadi Universitas Kristen Palangka Raya
  • Apri Herdayanto Universitas Kristen Palangka Raya

Kata Kunci:

Pembelian suara, politik lokal, pilihan politik, pendidikan politik

Abstrak

Tulisan ini menggambarkan tentang fenomena vote buying (pembelian suara) dalam politik pemilihan kepala desa di desa Tajah Antang Raya, Kecamatan Rungan Barat, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018. Fenomena vote buying dalam pemilihan kepala desa sudah menjadi fenomena umum sebagai fakta politik dalam setiap politik elektoral pemilihan kepala desa 6 tahun sekali. Tulisan ini merupakan hasil penelitian pada bulan Februari sampai Juni tahun 2019. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Temuan penelitian ialah Pertama, pilihan politik masyarakat desa Tajah Antang Raya yang berpartisipasi aktif dalam pemilihan kepala desa lebih banyak dipengaruhi oleh pembelian suara dari kandidat yang berkontestasi; Kedua kekuasaan yang diperoleh Kepala Desalebih banyak karena pengaruh pembelian suara terhadap masyarakat pemilih sehingga kriteria sosok pemimpin yang ideal tidak menjadi pertimbangan; dan Ketiga pendidikan politik baik oleh pemerintah daerah, partai politik ataupun elit politik di desa atau daerah setempat masih sangat kurang sehingga berpengaruh bagi sikap politik warga desa. Tujuan deskripsi tulisan ini ialah Pertama mengetahui fenomena vote buying dalam pemilihan kepala desa tahun 2018di Desa Tajah Antang Raya dan Kedua untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi vote buying. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ialah teori patronase dan klientilisme dari Edward Aspinall

Unduhan

Diterbitkan

2021-04-01

Cara Mengutip

Hadi, K., & Herdayanto, A. (2021). Vote Buying (Pembelian Suara) Dalam Politik Pemilihan Kepala Desa. NYULI, Jurnal Pemikiran Sosial Dan Politik, 2(1), 57–69. Diambil dari https://nyuli.ukpr.ac.id/NYULI/article/view/30